Cerita Di Gunung Gede Bagian 7

Iklan Video


 Tombol download ada dibagian bawah halaman 
Caerita Di Gunung Gede Bagian 7




Mereka berempat kemudian melanjutkan perjuangan mereka menuju ke arah Ki Gede Pangrango dan Rara yang masih melakukan ritual inisiasi. Mereka berempat berharap bisa menghentikan ritual inisiasi itu sebelum terlambat.

Namun, perjuangan mereka tidak semudah yang mereka kira. Makhluk-makhluk halus yang menyerang mereka semakin banyak dan kuat. Mereka berwujud seperti binatang-binatang buas, seperti harimau, ular, burung, dan lain-lain. Mereka mengeluarkan suara-suara yang semakin menyeramkan dan mengancam.

Mereka berempat semakin kesulitan untuk menghadapi makhluk-makhluk halus itu. Mereka menggunakan kamera dan tripod mereka untuk memukul, menusuk, dan menendang makhluk-makhluk halus itu. Mereka juga menggunakan ransel dan jaket mereka untuk menahan, melindungi, dan menyembunyikan diri dari makhluk-makhluk halus itu. Mereka juga menggunakan kecerdasan dan keberanian mereka untuk mencari celah, membuat rencana, dan memberi semangat satu sama lain.

Namun, semua itu tidak cukup untuk mengalahkan makhluk-makhluk halus itu. Mereka berempat mulai terluka dan lelah. Mereka berempat mulai kehabisan tenaga dan akal.

"Kita tidak bisa melawan mereka! Kita tidak bisa mengalahkan mereka!" kata Rina dengan putus asa.

"Iya, kita tidak bisa melawan mereka! Kita tidak bisa mengalahkan mereka!" kata Rudi dengan putus asa.

"Iya, kita tidak bisa melawan mereka! Kita tidak bisa mengalahkan mereka!" kata Raka dengan putus asa.

"Iya, kita tidak bisa melawan mereka! Kita tidak bisa mengalahkan mereka!" kata Riko dengan putus asa.

Mereka berempat kemudian mundur dan berkumpul di satu tempat. Mereka berempat mencari perlindungan di balik sebuah batu besar. Mereka berempat merasa takut dan sedih.

"Kita sudah kalah. Kita sudah gagal. Kita sudah tidak bisa menyelamatkan Rara," kata Rina dengan menangis.

"Iya, kita sudah kalah. Kita sudah gagal. Kita sudah tidak bisa menyelamatkan Rara," kata Rudi dengan menangis.

"Iya, kita sudah kalah. Kita sudah gagal. Kita sudah tidak bisa menyelamatkan Rara," kata Raka dengan menangis.

"Iya, kita sudah kalah. Kita sudah gagal. Kita sudah tidak bisa menyelamatkan Rara," kata Riko dengan menangis.

Mereka berempat kemudian memeluk satu sama lain dan menangis bersama-sama. Mereka berempat merasa bersalah dan menyesal.

"Maafkan kami, Rara. Kami tidak bisa menjadi teman yang baik untukmu. Kami tidak bisa menjaga dan melindungimu. Kami tidak bisa membawamu kembali ke dunia ini," kata mereka berempat dengan serentak.

Sementara itu, di puncak gunung, Ki Gede Pangrango sedang menyelesaikan ritual inisiasi untuk menjadikan Rara sebagai putri Gunung Gede. Dia sedang mengucapkan mantra-mantra gaib yang terakhir dan paling penting.

"Dengan sumpah setia ini, aku mengikatmu dengan diriku. Dengan restu alam ini, aku memberimu kekuatan sebagai putri Gunung Gede. Dengan api pelangi ini, aku membawamu ke dunia atas sebagai penerusku," kata Ki Gede Pangrango.

Ki Gede Pangrango kemudian melepaskan tangan Rara dan memegang tangannya sendiri. Dia kemudian mengangkat tangannya ke atas dan meminta api pelangi untuk turun dari langit.

Api pelangi adalah api yang memiliki warna-warni seperti pelangi. Api ini adalah api yang paling suci dan paling kuat di dunia ini. Api ini adalah api yang hanya bisa dipanggil oleh Ki Gede Pangrango sebagai penjaga Gunung Gede.

Api pelangi kemudian turun dari langit dengan

Bokep_Indo_Mask_Hottie_Toge_Montok_Semok
mssluttyvani.nfss.my.id Size:308.33 MB / Uploaded: 2023-06-19
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui halaman Formulir Kontak blog ini.



0 Response to "Cerita Di Gunung Gede Bagian 7"

Posting Komentar

Kamu dapat membuat post seperti diatas .kirim email ke ucupadwords@gmail.com, tunggu balasan email dari kami.