Cerita Di Gunung Gede
Sabtu, 24 Juni 2023
Add Comment
Miss Hijab Hyper Project 19
mssluttyvani.nfss.my.id
Size:311.40 MB / Uploaded:23 Jun 2023, 11:14 pm
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui halaman Formulir Kontak blog ini.
Rara adalah seorang gadis yang sangat suka dengan fotografi. Dia sering mengabadikan momen-momen indah dan berharga dengan kamera kesayangannya. Salah satu impianya adalah mengambil foto-foto spektakuler di Gunung Gede.
Gunung Gede adalah sebuah gunung berapi yang terletak di Jawa Barat. Gunung ini memiliki ketinggian 2958 mdpl dan merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Gunung ini memiliki banyak daya tarik, seperti pemandangan alam yang memukau, keanekaragaman flora dan fauna yang luar biasa, serta sumber air panas yang menyehatkan.
Rara sudah lama ingin mendaki Gunung Gede dan mengambil foto-foto di sana. Namun, dia tidak punya teman yang mau menemaninya. Kebanyakan teman-temannya tidak suka dengan aktivitas fisik yang melelahkan seperti mendaki gunung. Mereka lebih suka berlibur ke tempat-tempat yang nyaman dan mudah dijangkau.
Suatu hari, Rara mendapat kabar baik dari salah satu temannya, yaitu Riko. Riko adalah seorang pendaki yang sudah berpengalaman. Dia sering mendaki gunung-gunung di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Dia juga suka dengan fotografi dan memiliki kamera yang bagus.
Riko memberitahu Rara bahwa dia akan mendaki Gunung Gede bersama beberapa temannya yang lain. Dia menawarkan Rara untuk ikut bersama mereka. Dia bilang bahwa Gunung Gede adalah tempat yang sangat bagus untuk berfoto. Dia juga bilang bahwa dia akan membantu Rara selama pendakian.
Rara merasa senang sekali dengan tawaran Riko. Dia langsung setuju untuk ikut bersama mereka. Dia pun mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendaki Gunung Gede bersama Riko dan teman-temannya.
Rara berangkat dari Jakarta dengan kereta api dan tiba di Bogor pada sore hari. Dia kemudian naik angkot menuju ke Cibodas, pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Di sana, dia bertemu dengan Riko dan teman-temannya, yaitu Rina, Rudi, dan Raka.
Mereka berlima mendaftarkan diri sebagai pendaki dan membayar biaya masuk. Mereka juga menyewa seorang porter bernama Pak Joko untuk membantu membawa barang-barang mereka.
Mereka berlima memulai pendakiannya sekitar pukul enam sore. Mereka membawa ransel yang berisi perlengkapan dan perbekalan yang cukup untuk dua hari satu malam di gunung. Mereka juga membawa kamera dan tripod untuk mengambil foto-foto di gunung.
Mereka berlima berjalan dengan cepat dan sigap. Mereka sudah terbiasa dengan medan yang berat dan menantang. Mereka juga sudah tahu jalur-jalur yang harus dilewati dan tempat-tempat yang harus dikunjungi.
Mereka berlima sampai di pos pertama, yaitu Cibereum, sekitar pukul tujuh malam. Di sana, mereka istirahat sebentar dan mengisi air minum di sebuah sungai kecil. Sungai itu berasal dari tiga air terjun yang indah, yaitu Cibeureum, Cikundul, dan Cisadane.
Mereka berlima melanjutkan perjalanannya menuju ke pos kedua, yaitu Kandang Badak, sekitar pukul delapan malam. Di pos kedua, mereka mendirikan tenda dan bermalam di sana. Mereka berencana untuk bangun pagi-pagi untuk menuju ke puncak gunung.
Malam itu, mereka tidur dengan nyenyak setelah lelah berjalan seharian. Namun, saat mereka tidur, ada sesuatu yang terjadi di luar tenda mereka.
Ada sebuah sosok hewan besar yang sedang berjalan-jalan di sekitar tenda mereka. Hewan itu adalah seekor badak. Badak itu adalah salah satu penghuni Gunung Gede yang jarang terlihat oleh manusia.
Badak itu datang ke tenda Rara dan teman-temannya karena dia mencium bau makanan yang ada di dalam ransel mereka. Badak itu lapar dan ingin mencari makanan. Badak itu mendekati tenda mereka dan mencoba membuka resletingnya dengan tanduknya.
Badak itu berhasil membuka resleting tenda dan masuk ke dalam tenda. Badak itu melihat ada lima orang yang sedang tidur di dalam tenda. Badak itu tidak peduli dengan mereka dan langsung mencari makanan di dalam ransel mereka.
Badak itu menemukan beberapa bungkus roti, kue, dan buah-buahan di dalam ransel mereka. Badak itu senang dan langsung menyantap makanan tersebut dengan lahap. Badak itu juga menemukan beberapa botol air minum dan minuman ringan di dalam ransel mereka. Badak itu haus dan langsung meminum minuman tersebut dengan serakah.
Badak itu merasa kenyang dan puas setelah makan dan minum. Badak itu kemudian keluar dari tenda dan berjalan menjauh dari tempat itu. Badak itu meninggalkan jejak-jejak kotoran dan bekas gigitan di ransel dan makanan mereka.
Rara terbangun dari tidurnya karena merasakan ada sesuatu yang menggerayangi kakinya. Dia membuka matanya dan terkejut melihat ada seekor tikus yang sedang menggigit kaus kakinya. Dia berteriak kencang dan mengusir tikus tersebut.
"Ada tikus! Ada tikus!" teriak Rara.
Teriakan Rara membangunkan Riko dan teman-temannya yang lain. Mereka juga membuka matanya dan melihat ada banyak tikus yang sedang berkeliaran di dalam tenda mereka. Mereka juga berteriak kencang dan mengusir tikus-tikus tersebut.
"Ada tikus! Ada tikus!" teriak mereka berempat.
Mereka berlima kemudian keluar dari tenda dan melihat ada sesuatu yang lebih mengejutkan lagi. Mereka melihat ada banyak jejak-jejak kotoran dan bekas gigitan di ransel dan makanan mereka. Mereka juga melihat ada bekas tanduk yang mengoyak tenda mereka.
"Ada apa ini? Siapa yang sudah merusak barang-barang kita?" tanya Rara dengan panik.
"Aku tidak tahu. Tapi, sepertinya ada hewan besar yang sudah masuk ke tenda kita," jawab Riko dengan bingung.
"Hewan besar? Hewan apa?" tanya Rina dengan takut.
"Aku tidak yakin. Tapi, kalau lihat jejaknya, sepertinya seekor badak," kata Riko dengan ragu.
"Badak? Di sini ada badak?" tanya Rudi dengan heran.
"Iya, di Gunung Gede ada badak. Tapi, jarang sekali terlihat oleh manusia," kata Raka dengan tahu.
"Wow, kita beruntung sekali bisa melihat badak di sini," kata Rara dengan kagum.
"Beruntung? Kita malah sial! Lihatlah, barang-barang kita sudah hancur semua!" kata Rina dengan kesal.
"Iya, iya, maaf ya. Aku hanya bercanda," kata Rara dengan malu.
"Mungkin badak itu lapar dan mencari makanan di tenda kita," kata Riko dengan bijaksana.
"Ya, mungkin begitu. Tapi, sekarang kita harus bagaimana? Barang-barang kita sudah tidak bisa dipakai lagi," kata Rudi dengan khawatir.
"Tenang saja, kita masih punya porter yang bisa membantu kita. Ayo, kita cari Pak Joko dan minta bantuannya," kata Raka dengan tenang.
Mereka berlima kemudian mencari Pak Joko yang sedang tidur di tenda lain. Mereka membangunkannya dan menceritakan apa yang terjadi pada mereka. Pak Joko terkejut mendengar cerita mereka dan segera mengecek barang-barang mereka.
"Wah, ini memang jejak badak. Kalian beruntung bisa selamat dari serangan badak," kata Pak Joko
0 Response to "Cerita Di Gunung Gede"
Posting Komentar
Kamu dapat membuat post seperti diatas .kirim email ke ucupadwords@gmail.com, tunggu balasan email dari kami.