cerita Di Gunung Gede bagian 3

cerita Di Gunung Gede bagian 3



Doggy Hijab Cantik Di Hotel
mssluttyvani.nfss.my.id Size: 9.45 MB / Uploaded: 26 Jun, 2023
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui halaman Formulir Kontak blog ini.


Ki Gede Pangrango mendekati tenda Rara dan teman-temannya dan membuka resletingnya dengan hati-hati. Dia masuk ke dalam tenda dan melihat enam orang muda yang sedang tidur dengan damai. Dia tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Rara. Dia mencium kening Rara dengan lembut dan berbisik di telinganya.
"Selamat datang di Gunung Gede, anakku. Aku senang kau datang ke sini. Aku melihat kau adalah seorang yang baik hati dan cinta alam. Aku ingin memberimu sesuatu yang spesial. Aku ingin memberimu kekuatan untuk melindungi alam ini dari segala ancaman. Aku ingin memberimu gelar sebagai putri Gunung Gede," kata Ki Gede Pangrango.
Rara terbangun dari tidurnya karena merasakan ada sesuatu yang menyentuh wajahnya. Dia membuka matanya dan terkejut melihat ada seorang lelaki tua yang sedang berada di sampingnya. Dia mengira dia sedang bermimpi.
"Siapa kamu?" tanya Rara dengan bingung.
"Aku adalah Ki Gede Pangrango, leluhur penduduk Jawa Barat yang diyakini sebagai penjaga Gunung Gede. Aku datang untuk memberimu sesuatu yang spesial, anakku. Aku ingin memberimu kekuatan untuk melindungi alam ini dari segala ancaman. Aku ingin memberimu gelar sebagai putri Gunung Gede," jawab Ki Gede Pangrango.
"Apa? Kamu Ki Gede Pangrango? Kamu penjaga Gunung Gede? Kamu mau memberiku kekuatan? Kamu mau memberiku gelar?" Rara bertanya-tanya dengan tak percaya.
"Ya, anakku. Itu semua benar. Aku mencintaimu dan aku ingin kau mencintaiku juga. Ayo, bangunlah dan ikutlah denganku. Aku akan membawamu ke puncak gunung dan memberimu inisiasi sebagai putri Gunung Gede. Di sana kau akan mendapatkan kekuatan untuk melihat, mendengar, dan berbicara dengan alam. Kau akan menjadi penerusku dalam menjaga Gunung Gede," kata Ki Gede Pangrango.
"Tapi, aku tidak bisa pergi denganmu. Aku masih punya teman-teman di sini. Aku masih punya keluarga di rumah. Aku masih punya banyak hal yang harus kulakukan di dunia ini," protes Rara.
"Tidak apa-apa, anakku. Kau tidak perlu khawatir tentang hal-hal itu. Kau bisa meninggalkan semuanya dan ikut denganku. Aku akan memberimu segala sesuatu yang kau inginkan dan butuhkan di puncak gunung. Kau akan menjadi putri di sana dan aku akan menjadi ayahmu. Kita akan saling mencintai dan menghormati satu sama lain. Kita akan menjadi keluarga yang harmonis," bujuk Ki Gede Pangrango.
Rara merasa bimbang dan bingung. Dia tidak tahu harus bagaimana. Di satu sisi, dia merasa tergoda oleh tawaran Ki Gede Pangrango yang sangat menggiurkan. Dia tidak bisa menyangkal bahwa Ki Gede Pangrango adalah lelaki yang sangat bijaksana dan berwibawa. Dia juga merasa ada sesuatu yang menariknya ke arah Ki Gede Pangrango.
Tapi, di sisi lain, dia merasa tidak bisa meninggalkan teman-temannya yang sudah bersama-sama dengannya selama ini. Dia juga merasa tidak bisa meninggalkan keluarganya yang sudah membesarkannya dengan kasih sayang. Dia juga merasa tidak bisa meninggalkan dunia ini yang masih banyak menyimpan misteri dan keindahan.
Dia bingung harus memilih antara cinta dan kewajiban, antara dunia atas dan dunia bawah, antara Ki Gede Pangrango dan dirinya sendiri.
"Aku... aku tidak tahu... aku bingung..." gumam Rara.
"Jangan bingung, anakku. Percayalah padaku. Aku akan membuatmu bahagia. Aku akan memberimu kekuatan yang tidak pernah kau rasakan sebelumnya. Aku akan memberimu kehidupan yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya. Aku akan memberimu segalanya. Ayo, ikutlah denganku. Jangan ragu-ragu lagi. Ini adalah kesempatanmu untuk menjadi putri Gunung Gede," rayu Ki Gede Pangrango.
Ki Gede Pangrango kemudian mengulurkan tangannya ke arah Rara. Dia menatap Rara dengan tatapan yang penuh dengan harapan dan cinta.
"Apa kau mau ikut denganku, anakku?" tanya Ki Gede Pangrango.
Rara menatap Ki Gede Pangrango dengan tatapan yang penuh dengan kebingungan dan ketakutan.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Rara dalam hati.


Related Posts