Cerita Di Gunung Gede Bagian 5

Cerita Di Gunung Gede Bagian 5



Hijab Masker Putih Merem Ke Enakan
mssluttyvani.nfss.my.id Size: 8.14 MB / Uploaded: 2023-06-19
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui halaman Formulir Kontak blog ini.



"Ini adalah ritual inisiasi untuk menjadikan Rara sebagai putri Gunung Gede," kata Raka dengan tahu.
"Ritual inisiasi? Putri Gunung Gede? Apa maksudnya?" tanya Rina dengan bingung.
"Ritual inisiasi adalah proses untuk memberikan kekuatan dan gelar kepada seseorang yang terpilih. Putri Gunung Gede adalah gelar yang diberikan kepada orang yang menjadi anak perempuan Ki Gede Pangrango. Orang yang menjadi putri Gunung Gede akan mendapatkan kekuatan untuk melihat, mendengar, dan berbicara dengan alam. Orang yang menjadi putri Gunung Gede juga akan menjadi penerus Ki Gede Pangrango dalam menjaga Gunung Gede," kata Raka lagi.
"Wow, itu sangat luar biasa sekali. Tapi, apakah Rara mau menjadi putri Gunung Gede?" tanya Rudi dengan heran.
"Aku tidak yakin. Tapi, sepertinya Ki Gede Pangrango sudah memaksa Rara untuk menjadi putri Gunung Gede. Dia sudah menghipnotis Rara dan membuatnya tidak sadarkan diri. Dia juga sudah mengucapkan mantra-mantra gaib untuk mengikat Rara dengan dirinya. Dia juga sudah memanggil makhluk-makhluk halus untuk menyaksikan ritual inisiasi itu," kata Raka lagi.
"Wow, itu sangat mengerikan sekali. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah kita bisa menghentikan ritual inisiasi itu?" tanya Riko dengan khawatir.
"Aku tidak tahu. Tapi, aku rasa kita harus mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Kita tidak bisa membiarkan teman kita menjadi korban dari Ki Gede Pangrango. Kita harus menyelamatkan teman kita dari Ki Gede Pangrango," kata Raka lagi.
"Ya, aku setuju dengan Raka. Kita harus mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Kita harus menyelamatkan teman kita dari Ki Gede Pangrango," kata Rina dengan setuju.
"Ya, aku juga setuju dengan Raka dan Rina. Kita harus mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Kita harus menyelamatkan teman kita dari Ki Gede Pangrango," kata Rudi dengan setuju.
"Baiklah, kalau begitu kita semua setuju untuk mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Ayo, kita segera beraksi. Kita harus cepat sebelum terlambat," kata Riko dengan tegas.
Mereka berempat kemudian berlari menuju ke tepi kawah yang besar dan dalam. Mereka berusaha mendekati Ki Gede Pangrango dan Rara yang sedang melakukan ritual inisiasi.
Mereka berempat berlari dengan sekuat tenaga dan secepat kilat. Mereka tidak peduli dengan bahaya yang ada di depan mereka. Mereka hanya peduli dengan teman mereka yang sedang dalam bahaya.
Mereka berempat sampai di tepi kawah sekitar pukul tiga setengah siang. Di sana, mereka melihat Ki Gede Pangrango sedang mengangkat tangan Rara ke atas dan mengucapkan mantra-mantra gaib yang semakin keras dan kuat.
Mereka juga melihat api dan asap yang keluar dari dalam kawah semakin besar dan tinggi. Api dan asap itu berwarna-warni, seperti pelangi. Api dan asap itu menyala-nyala dan bergoyang-goyang.
Mereka juga melihat makhluk-makhluk halus yang mengelilingi Ki Gede Pangrango dan Rara semakin banyak dan padat. Makhluk-makhluk halus itu berwujud seperti binatang-binatang buas, seperti harimau, ular, burung, dan lain-lain. Makhluk-makhluk halus itu mengeluarkan suara-suara yang semakin menyeramkan dan mengancam.
Mereka berempat sangat terkejut dan takut melihat pemandangan yang ada di depan mata mereka. Mereka merasa seperti berada di neraka.
"Apa ini? Apa yang sedang terjadi?" tanya Riko dengan ketakutan.
"Ini adalah tahap akhir dari ritual inisiasi untuk menjadikan Rara sebagai putri Gunung Gede. Ki Gede Pangrango sedang mengucapkan sumpah setia kepada Rara dan mengikatnya dengan dirinya. Dia juga sedang meminta restu dari alam dan makhluk-makhluk halus yang ada di sini. Dia juga sedang mempersiapkan untuk membawa Rara ke dunia atas, yaitu dunia para penjaga Gunung Gede," kata Raka dengan tahu.
"Wow, itu sangat mengerikan sekali. Lalu, bagaimana dengan kita? Apakah kita masih bisa menghentikan ritual inisiasi itu?" tanya Rina dengan khawatir.
"Aku tidak tahu. Tapi, aku rasa kita harus mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Kita tidak bisa membiarkan teman kita pergi begitu saja. Kita harus membawanya kembali ke sini. Kita harus membawanya kembali ke dunia ini," kata Raka lagi.
"Ya, aku setuju dengan Raka. Kita harus mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Kita harus membawanya kembali ke sini. Kita harus membawanya kembali ke dunia ini," kata Rudi dengan setuju.
"Ya, aku juga setuju dengan Raka dan Rudi. Kita harus mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Kita harus membawanya kembali ke sini. Kita harus membawanya kembali ke dunia ini," kata Rina dengan setuju.
"Baiklah, kalau begitu kita semua setuju untuk mencoba menghentikan ritual inisiasi itu. Ayo, kita segera beraksi. Kita harus cepat sebelum terlambat," kata Riko dengan tegas.
Mereka berempat kemudian berteriak sekuat-kuatnya untuk menarik perhatian Ki Gede Pangrango dan Rara.
"Hey, Ki Gede Pangrango! Lepaskan Rara! Dia adalah teman kami! Dia tidak mau menjadi putri Gunung Gede! Dia mau kembali ke dunia ini!" teriak mereka berempat.
Teriakan mereka berempat membuat Ki Gede Pangrango dan Rara menoleh ke arah mereka. Mereka melihat ada empat orang muda yang sedang berdiri di tepi kawah dan berteriak-teriak kepada mereka.
Ki Gede Pangrango merasa marah dan kesal melihat empat orang muda itu. Dia merasa mereka mengganggu ritual inisiasi yang sedang dia lakukan. Dia merasa mereka tidak tahu diri dan tidak hormat kepada dirinya.
Ki Gede Pangrango menatap empat orang muda itu dengan tatapan yang penuh dengan kemarahan dan kebencian. Dia tidak bisa menahan diri untuk menghukum mereka.
"Siapa kalian? Kenapa kalian mengganggu ritual inisiasi yang sedang aku lakukan? Apa hak kalian untuk mencampuri urusanku?" tanya Ki Gede Pangrango dengan keras.
"Kami adalah teman-teman Rara. Kami datang untuk menyelamatkan Rara dari Anda. Kami tidak mau biarkan Anda memaksa Rara untuk menjadi putri Gunung Gede. Kami mau bawa Rara kembali ke dunia ini," jawab Riko dengan berani.
"Hahaha... Teman-teman Rara? Menyelamatkan Rara dari aku? Membawa Rara kembali ke dunia ini? Kalian lucu sekali. Kalian pikir kalian bisa melawan aku? Kalian pikir kalian bisa mengambil anakku dari aku?" tanya Ki Gede Pangrango dengan mengejek.
"Ya, kami bisa melawan Anda. Ya, kami bisa mengambil anak kami dari Anda. Kami tidak takut kepada Anda. Kami akan melakukan apa saja untuk menyelamatkan teman kami," jawab Riko lagi dengan berani.
"Hahaha... Kalian bodoh sekali. Kalian tidak tahu siapa aku sebenarnya. Aku adalah Ki Gede Pangrango, leluhur penduduk Jawa Barat yang diyakini sebagai penjaga Gunung Gede. Aku memiliki kekuatan gaib yang luar biasa dan bisa berubah wujud sesuka hati. Aku juga memiliki banyak pengikut yang


0 Response to "Cerita Di Gunung Gede Bagian 5"

Posting Komentar

Kamu dapat membuat post seperti diatas .kirim email ke ucupadwords@gmail.com, tunggu balasan email dari kami.