Kisah Sakral Gunung Gede Pangrango: Eyang Suryakencana dan Kerajaan Gaib

Iklan Video




 Tombol download dibagian bawah halaman 

Kisah Sakral Gunung Gede Pangrango: Eyang Suryakencana dan Kerajaan Gaib



Raden Suryakencana hidup bahagia di Gunung Gede Pangrango bersama dengan para pengikutnya yang setia. Ia juga sering berkomunikasi dengan ayahnya, Dalem Cikundul, melalui mimpi atau pesan gaib. Ia dikenal sebagai sosok yang bijaksana, murah hati, dan berwibawa. Ia juga memiliki ilmu kesaktian yang tinggi, sehingga mampu mengendalikan makhluk-makhluk halus yang ada di gunung tersebut.

Suatu hari, Raden Suryakencana mendapat kabar bahwa ayahnya sedang sakit keras dan ingin bertemu dengannya. Ia pun segera bersiap-siap untuk turun ke Cianjur dan menjenguk ayahnya. Namun, sebelum ia berangkat, ia meminta izin kepada raja kerajaan gaib yang bersemayam di Alun-alun Suryakencana. Raja kerajaan gaib tersebut bernama Prabu Siliwangi, yang merupakan leluhur dari para raja Sunda.

Prabu Siliwangi menyetujui permintaan Raden Suryakencana, namun dengan syarat ia harus kembali ke Gunung Gede Pangrango dalam waktu tujuh hari. Jika tidak, maka ia tidak akan bisa masuk lagi ke kerajaan gaib dan akan kehilangan semua kekuatan dan kemuliaannya. Raden Suryakencana pun menyanggupi syarat tersebut dan berjanji akan kembali tepat waktu.

Raden Suryakencana pun turun ke Cianjur dengan mengendarai seekor kuda putih yang sangat cepat. Ia tiba di istana Dalem Cikundul dan disambut dengan hangat oleh ayahnya dan keluarganya. Ia juga bertemu dengan adiknya, Sukaesih, yang sudah menikah dengan seorang pangeran dari Kerajaan Galuh. Ia merasa senang dan haru bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.

Dalam waktu singkat, Raden Suryakencana berhasil menyembuhkan ayahnya dengan menggunakan ilmu pengobatan yang ia miliki. Dalem Cikundul pun merasa lega dan bersyukur atas kesembuhannya. Ia pun meminta Raden Suryakencana untuk tinggal bersamanya di Cianjur dan membantunya mengurus pemerintahan. Ia juga menawarkan Raden Suryakencana untuk menikah dengan salah satu putri dari kerajaan tetangga.

Raden Suryakencana merasa tergoda dengan tawaran ayahnya. Ia juga mulai lupa dengan janjinya kepada Prabu Siliwangi. Ia pun memutuskan untuk menunda keberangkatannya ke Gunung Gede Pangrango dan menikmati hidup di Cianjur. Ia berpikir bahwa ia masih punya banyak waktu untuk kembali ke kerajaan gaib.

Namun, tanpa disadarinya, hari-hari pun berlalu begitu cepat. Raden Suryakencana terlena dengan kemewahan dan kesenangan dunia. Ia lupa dengan tanggung jawabnya sebagai penjaga Gunung Gede Pangrango dan sebagai anak dari putri jin. Ia juga lupa dengan syarat yang diberikan oleh Prabu Siliwangi.

Saat hari ketujuh tiba, Raden Suryakencana baru sadar bahwa ia telah melanggar janjinya. Ia pun bergegas meninggalkan Cianjur dan kembali ke Gunung Gede Pangrango. Namun, ia terlambat. Ketika ia sampai di Alun-alun Suryakencana, ia tidak bisa masuk lagi ke kerajaan gaib. Pintu masuknya sudah tertutup rapat dan tidak bisa dibuka lagi.

Raden Suryakencana pun merasa putus asa dan menyesal. Ia telah kehilangan segalanya karena ketidaktaatannya. Ia pun memohon-mohon kepada Pr


Toket_Bulat_Maskhotie_Bugil_Colmek_Barbar
mssluttyvani.nfss.my.id Size: 111.1 MB / Uploaded: 27 Jun, 2023
Jika tidak mengunduh secara otomatis, klik Unduh lagi. Dan jika linknya rusak, silahkan lapor melalui halaman Formulir Kontak blog ini.




0 Response to "Kisah Sakral Gunung Gede Pangrango: Eyang Suryakencana dan Kerajaan Gaib"

Posting Komentar

Kamu dapat membuat post seperti diatas .kirim email ke ucupadwords@gmail.com, tunggu balasan email dari kami.